It Is About Compazz

Rabu, 11 Agustus 2010

Sleep Paralysis

Ketika anda membuka mata dari tidur selama beberapa jam,anda bisa merasakan pikiran melayang layang antara sadar dan tidak sadar. Sambil berusaha mengumpulkan kesadaran,anda mencoba untuk bangun. Tetapi,ada sesuatu yang tidak beres. Tubuh tidak bisa bergerak,sesak nafas seakan akan ada mahluk yang tidak terlihat menginjak dada. Anda membuka mulut dan hendak berteriak,tak ada suara yang keluar. Seseorang sedang mencekik leherku,pikir anda.

Fenomena itu sering dialami oleh orang. Sebagian menyebutnya dengan sebutan “tindih hantu atau irep irep”. Entah apa kata resmi bahasa indonesianya. Dulu fenomena ini Lucid Dream. Namun ternyata itu istilah yang salah. fenomena ini sebenarnya bernama Sleep Paralysis (lumpuh tidur) atau The Old Hag Syndrome.
Ketika itu pengetahuan mulai berkembang,nama The Old Hag Syndrone mulai ditinggalkan. para peneliti lebih suka menyebutnya dengan Sleep Paralysis.
Bagaimana dengan penyebabnya?
Menurut penelitian Gallup 1992,hampir semua orang dewasa mengalami sleep paralysis ,paling tidak dua tahun sekali. Jadi fenomena ini bukan sesuatu yang asing bagi manusia. Usaha untuk menelitinya telah berlangsung sejak 1950an. Namun baru benar benar bisa di pahami ketika para peneliti mulai mengerti hubungan antara kondisi REM (Rapid Eye Movement)dengan mimpi.

Ketika kita tidur,kita akan memasuki tahapan tertentu. Memang ada banyak, namun kita hanya akan melihat dua tahapan besarnya, yaitu Non REM dan REM.
Selama non REM, tubuh kita menghasilkan beberapa gerakan minor dan mata kita bergerak kecil kecil.
Ketika kita masuk ke dalam REM,detak jantung bertambah cepat, hembusan nafas menjadi bertambah cepat dan pendek dan mata kita bergerak dengan cepat(Rapid Eye Movement – REM). Dalam kondisi inilah mimpi kita tercipta dengan jelas dan kita bisa melihat objek objek dalam mimpi.
Selama REM Dreaming Sleep,otak kita mematikan fungsi garak sebagian besar otot tubuh sehingga tidak bisa bergerak. Dengan kata lain,kita lumpuh sementara. Fenomena ini disebut REM Atonia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar